Senin, 10 Desember 2007

Tokoh Dunia Keperawatan Dalam Sejarah Islam

TOKOH DUNIA KEPERAWATAN DALAM SEJARAH ISLAM

Rufaidah binti Sa'ad Perawat muslim yang terlupakan

Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh2 islam di bidang

ilmu pengetahuan lahir, pada saat itu islam memegang peranan penting di semua

bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di

bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy,

Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al

Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni
dan tak ketinggalan untuk dunia

keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati

kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya,

Ummu Attiyah
, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan

lainnya baik dijaman rasul maupun sesudah kerasulan.

Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih

mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence

Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.

Apabila kwn2 mo menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Isla

menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan

kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak

menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab

dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami

kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang

tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai2

kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ),

menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain

sebagainya.

Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:).

Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam

Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar

yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya

seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan

saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum

muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam

keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan

dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit

lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan

agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.

Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan

dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya. Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.

Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada

anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur dan

empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan

baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat

(nurse),
sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan (human touch) jadi

seimbang.

Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan saya akan menjelaskan

sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam:

  1. Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini

keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada

masa ini lah Rufaidah binti Sa' ad memberikan kontribusinya kepada dunia

keperawatan.

  1. Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi

wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh2

Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu

Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangan

tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician

even if he is clever "

  1. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara2 arab membangun RS

dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di RS tsb dimulai

pemisahan antara kamar perawatan laki2 dan perempuan dan sampai sekarang

banyak di ikuti semua RS di seluruh dunia.

  1. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat2 asing dari dunia

barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan

muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan

Diploma Keperawatan di Kairo.

Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan saya ingin

mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah

dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman

rasul.

Saya bukan menganggap ilmu2 dari dunia barat tsb buruk dan tidak bagus tapi

sekali lagi saya katakan sebelum dunia barat mengenal ilmu pengetahuan dunia

islam sudah mengenalnya dan bahkan lahirnya tokoh2 yang menguasai ilmu

pengetahuan.


Demikianlah tulisan ini saya buat mudah2n bisa bermanfaat untuk kita semua

Mencari Kebenaran

MENCARI KEBENARAN

Ku dekati seorang pembawa kebenaran

Ku bertanya padanya arti sebuah kebenaran

Lalu ia menyodorkan padaku sebuah kebenaran yang ia punya

Ku terima dan ku lihat lalu ku kembalikan padanya

Sambil ku berkata ini bukan kebenaran tapi ini pemaksaan nafsu pada kebenaran


Ku dekati suatu golongan kaum pembawa kebenaran

Ku bertanya padanya arti sebuah kebenaran

Lalu mereka menyodorkan padaku segumpal kebenaran yang mereka punya

Ku terima dan ku lihat lalu ku kembalikan kepada mereka

Sambil ku berkata ini bukan kebenaran tapi hasil dari pencarian kalian


Ku dekati suatu umat pembawa kebenaran

Ku bertanya pada mereka arti sebuah kebenaran

Lalu mereka menyodorkan padaku sebuah wadah besar yang berisikan kebenaran

yang mereka miliki

Ku terima dan ku lihat lalu ku kembalikan kepada mereka

Sambil ku berkata ini bukan kebenaran tapi ini hasil pemikiran dari pemimpin kalian


Terus ku mencari kebenaran ke semua belahan bumi

Timur ke Barat, Utara ke Selatan hingga tak satupun dari belahan bumi yang tak

ku singgahi..

Tersungkur dan bersimpuh ku di hadapan zat pemilik kebenaran

Baru ku memahami dan mengerti penduduk bumi bukanlah pemilik kebenaran tapi

hanya untuk mencari kebenaran yang di miliki zat pemilik kebenaran

Minggu, 09 Desember 2007

Islam Memandang Kesehatan

Kesehatan menurut pandangan Islam



“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Maa'idah, 5: 3).

Islam memiliki perbedaan yang nyata dengan agama-agama lain di muka bumi ini. Islam sebagai agama yang sempurna tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Sang Khalik-nya dan alam syurga, namun Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif1, harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan Islam yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah perihal perspektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi individu maupun masyarakat.

“Kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia'' demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Karena kesehatan merupakan hak asasi manusia, sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia, maka Islam menegaskan perlunya istiqomah memantapkan dirinya dengan menegakkan agama Islam. Satu-satunya jalan dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Allah berfirman:

''Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk dan rahmat bagi orang-orangnya yang beriman'' (QS:Yunus 57).
Sehat menurut batasan World Health Organization adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat adalah menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rokhani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan.

A.Kebersihan, membersihkan dan menyucikan diri

  1. Tubuh: Islam memerintahkan mandi bagi umatnya karena 23 alasan dimana 7 alasan merupakan mandi wajib dan 16 alasan lainnya bersifat sunah.
  2. Tangan: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Cucilah kedua tanganmu sebelum dan sesudah makan ", dan " Cucilah kedua tanganmu setelah bangun tidur. Tidak seorang pun tahu dimana tangannya berada di saat tidur."
  3. Islam memerintahkan kita untuk mengenakan pakaian yang bersih dan rapi.
  4. Makanan dan minuman: Lindungilah makanan dari debu dan serangga, Rasulullah SAW sersabda: "Tutuplah bejana air dan tempat minummu "
  5. Rumah: "Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu" sebagaimana dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan keamanan jalan: "Menyingkirkan duri dari jalan adalah ibadah."
  6. Perlindungan sumber air, misalnya sumur, sungai dan pantai. Rasulullah melarang umatnya buang kotoran di tempat-tempat sembarangan.

Perintah-perintah Rasulullah SAW tersebut di atas memiliki makna bahwa kita harus menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari berbagai infeksi saluran pencernaan.

B.Penanggulangan dan penanganan epidemi penyakit

  1. Karantina penyakit: Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra "
  2. Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar penanganan dan penanggulangan berbagai penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat (misalnya wabah kolera dan cacar), "Janganlah engkau masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya janganlah pergi meninggalkannya."
  3. Islam menganjurkan umatnya melakukan upaya proteksi diri (ikhtiar) dari berbagai penyakit infeksi, misalnya dengan imunisasi.

C. Makanan

  1. Makanan yang diharamkan.
    Firman Allah SWT :
    "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 2. Al Baqarah, 2:173 )
    Setiap makanan yang dilarang di dalam Al Quran ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing pita, dll.).
  2. Makanan sehat dan halal:
    Islam memerintahkan umatnya untuk makan makanan yang baik dan halal, misalnya daging, ikan, madu dan susu. Makanan-makanan yang baik dan halal bermanfaat bagi tubuh. Islam menolak paham vegetarian. Pola konsumsi yang hanya tergantung pada jenis sayuran belaka tidak sehat bagi tubuh karena kebutuhan protein tidak dapat tercukupi hanya dari konsumsi sayuran saja.
  3. Menjaga perilaku muslim ketika makan:
    Islam menegaskan kepada orang muslim untuk menjaga etika ketika makan. Allah memerintahkan kita untuk makan tidak berlebih-lebihan sedangkan Rasulullah SAW mengatakan bahwa “perut adalah seburuk-buruk tempat untuk diisi”. Sebagian besar penyakit bersumber dari perut. Oleh karenanya Maha Benar Allah SWT dalam Firman-Nya :
    “Apa saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi”. (QS 4. An Nisaa' : 79)

D. Olahraga

Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat. Oleh karenanya, Islam mengajarkan setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya bagaimana cara memanah, berenang, dan berkuda.

E. Kesehatan seksual

Kehidupan seksual merupakan pokok bahasan yang sangat penting bagi orang muslim, karena sangat berpengaruh bagi kesehatan dan perilaku manusia, namun Islam menolak pendapat ilmuwan yang menekankan perilaku seksual sebagai motif utama seseorang untuk bertindak.

  1. Pendidikan seksual
  2. Islam mengajarkan kepada umat Islam, untuk memilih calon pasangan hidup yang baik dan berakhlaq mulia.
  3. Islam mengajarkan tata krama (adab) menggauli pasangannya agar mencapai kebahagiaan dalam membina keluarga yang sakinah dan rahmah.
  4. Islam sangat melarang perilaku berhubungan seks dengan sesama jenis dan binatang.
  5. Disunahkan untuk sirkumsisi (sunat) bagi laki-laki
  6. Islam membolehkan kaum pria untuk berpoligami untuk menghindari perzinahan, namun dengan syarat-syarat tertentu .
  7. Menjaga kebersihan dan kesucian organ-organ seksualitas, misalnya bersuci setelah buang air besar dan buang air kecil, larangan berhubungan seksual ketika istri sedang haid, berhubungan badan melalui dubur dan membersihkan alat kelamin setelah berhubungan badan dan setelah selesai datang bulan.

F. Kesehatan jiwa

Islam memberikan jawaban bagi kehausan jiwa manusia terhadap ketenangan batin. Kesehatan jiwa mempengaruhi kesehatan badan.

G. Puasa

Puasa, bagian dari ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama, sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah puasa. Betapa pentingnya berpuasa sehingga Allah menempatkan posisi hamba-Nya yang berpuasa dengan posisi yang istimewa. ''Puasa itu untuk-Ku. Tidak ada yang tahu. Dan Aku akan memberi pahala semau-Ku.''
Keistimewaan itu sudah barang tentu ada tujuan Allah agar mendapatkan hikmah pada dirinya, yaitu kesehatan dan sekaligus kebahagiaan. Janji Allah diberikan kepada orang yang berpuasa ditegaskan dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: ''Berpuasalah maka anda akan sehat.'' Dengan berpuasa akan sehat jasmani, rohani dan hubungan sosial.

1. Manfaat bagi Kesehatan Badan (jasmani).

Tidak seorang pun ahli medis baik muslim maupun non muslim yang meragukan manfaat puasa bagi kesehatan manusia. Dalam buku yang berjudul ''Pemeliharaan Kesehatan dalam Islam'' oleh Dr Mahmud Ahmad Najib (Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Ain-Syams Mesir), ditegaskan puasa sangat berguna bagi kesehatan. Antara lain:

  • Puasa memperkecil sirkulasi darah sebagai perimbangan untuk mencegah keluarnya keringat dan uap melalui pori-pori kulit serta saluran kencing tanpa perlu menggantinya. Menurutnya curah jantung dalam mendistribusikan darah keseluruh pembuluh darah akan membuat sirkulasi darah menurun. Dan ini memberi kesempatan otot jantung untuk beristirahat, setelah bekerja keras satu tahun lamanya. Puasa akan memberi kesempatan pada jantung untuk memperbaiki vitalitas dan kekuatan sel-selnya.
  • Puasa memberi kesempatan kepada alat-alat pencernaan untuk beristirahat setelah bekerja keras sepanjang tahun. Lambung dan usus beristirahat selama beberapa jam dari kegiatannya, sekaligus memberi kesempatan untuk menyembuhkan infeksi dan luka yang ada sehingga dapat menutup rapat. Proses penyerapan makanan juga berhenti sehingga asam amoniak, glukosa dan garam tidak masuk ke usus. Dengan demikian sel-sel usus tidak mampu lagi membuat komposisi glikogen, protein dan kolesterol. Disamping dari segi makanan, dari segi gerak (olah raga), dalam bulan puasa banyak sekali gerakan yang dilakukan terutama lewat pergi ibadah.

2. Manfaat bagi Kesehatan Rohani (Mental).

Perasaan (mental) memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Mendapat rasa senang, gembira, rasa puas serta bahagia, merupakan tujuan bermacam-macam ikhtiar manusia sehari-hari. Bila seseorang menangani gangguan kesehatan, tidak boleh hanya memperhatikan gangguan badaniah saja, tetapi sekaligus segi kejiwaan dan sosial budayanya. Rohani datang dari Allah, maka kebahagiaan hanya akan didapat apabila makin dekat kepada pencipta-Nya.

Di dalam bulan puasa disunahkan untuk makin berdekat diri dengan Allah SWT baik lewat shalat, membaca Alquran, zikir, berdoa, istighfar, dan qiyamul lail. Selama sebulan secara terus-menerus akan membuat rohani makin sehat, jiwa makin tenang. Dengan memperbanyak ingat kepada Allah, makin yakin bahwa semua yang ada datang dari Allah dan akan kembali kepada-Nya jua. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah antara lain:

''Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.'' (QS:Al Baqarah 45).

''Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim kecuali merugi.'' (QS:Al-Isra' 82)

''Orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.'' (QS:Ar-Ra'd 28).

''Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-Ku.''(QS:Al Fajr 27-30).

3. Manfaat Puasa bagi hubungan sosial.

Dalam mengajarkan nilai ibadah itu adalah terwujudnya keseimbangan antara cinta kepada Allah dan cinta kepada manusia. Demikian juga nilai ibadah puasa, tidak hanya terjalinnya hubungan yang semakin dekat kepada Allah, tetapi juga semakin dekat dengan sesamanya. Makin seringnya beribadah bersama, bersama keluarga, tetangga, dan masyarakat sekeliling, maka makin kenal akan sesamanya, makin menyadari kebutuhan hidup bermasyarakat. Makin timbul keinginan berbagi rahmat bersama-sama di dunia dan makin ingin bersama-sama masuk surga. Pahala nilai shodaqoh berlipat ganda termasuk memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa. Menyakiti hati orang lain dan aneka gangguan terhadap sesamanya sangat dianjurkan untuk ditinggalkan. Kalau tidak maka nilai puasa seseorang sangatlah rendah. Hal ini dijelaskan di dalam firman Allah SWT:

''Hai orang-orang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab, dan tidak ada lagi syafa'at. Dan oang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim.''(QS:Al Baqarah 254)

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.''(QS:Al Hujurat 10)

''Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada syurga yang luasnya langit dan bumi dan disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang bebuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila melakukan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan

perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.''(QS Al Imran 133-135).

Wallahualam

di Re-post dari (http://bondanserbaneka.blogspot.com/2007/01/kesehatan-menurut-pandangan-islam.html)